Follow Us @soratemplates

Monday, November 12, 2018

Selamat Menikah, Bagus Dwi Danto "Sisir Tanah"

"Kawan-kawan tercinta, dengan hati bahagia, aku mengabarkan bahwa kami (Danto dan Idha) sepakat hendak menikah. Upacara nikah akan kami adakan pada hari Minggu, 22 Juni 2014 di Pura Tunggal Ika. Mohon do'a restunya ya. Semoga kami jadi manusia yang lebih baik setelahnya. Amin."

Demikianlah bunyi pesan singkat dari Kak Danto yang kuterima pada 15 Juni lalu. Dengan bahagia dan penuh rasa syukur, saya memanjatkan pujian pada Tuhan berkali-kali, sambil mendoakan kebahagiaan bagi mereka berdua. Sayapun membalas pesan singkat itu dengan bahagia namun sedih karena nampaknya tidak bisa menghadiri upacara pernikahannya. Dan benar saja, hari itu saya baru saja pulang dari perjalanan Magelang-Salatiga-Kendal-Semarang-Kudus yang cukup melelahkan.


Masih teringat jelas, pertemuan pertama dengan Kak Danto beberapa tahun silam. Mungkin 4 atau 5 tahun yang lalu, saat saya masih kuliah di Purwokerto. Saat itu Ramadhan di bulan Agustus (?) dan Pakde Surya Esa, seorang seniman dan penyair Purwokerto mengundang saya untuk hadir dalam pesta puisi. Saya sempat membacakan satu puisi saya, dan sempat menyaksikan Kak Danto menyanyi dan memetik gitar untuk mengiringi Kak Andy Sri Wahyudi berpuisi. 

Setelah peristiwa itu, saya kehilangan kontak dengan Kak Danto, sampai akhirnya menemuinya lagi di halaman facebook setelah beberapa lama. Dari sana, kami sering bertukar pesan singkat, bertanya kabar, dan membuat janji bertemu jika ia kebetulan pulang ke Purwokerto. Namun, karena kesibukan masing-masing, kami hanya bertemu sekali dua kali setelah pertemuan pertama itu.

Kak Danto tampaknya mulai serius dengan kegiatan bermusik-puisinya. Saat saya tinggal di Jakarta seusai kuliah, ia beberapa kali mengirim lagu-puisinya. Judul pertama yang saya terima adalah Perahu Kertas. Setelah itu menyusul lagu-puisi lainnya, Konservasi Konflik, Pidato Retak, Ibu, Sondang, dan beberapa judul lainnya. Sejak saat itu saya jatuh cinta dengan Sisir Tanah, nama duo Kak Danto dan Kak Indra (yang baru saya kenal belakangan setelah saya pindah ke Yogyakarta).

Meski hampir tidak pernah bertemu, kami kerap bertukar kabar, dan ia masih sering mengabarkan lagu-puisinya yang bisa dinikmati di soundcloud Sisir Tanah (klik di sini). Sampai akhirnya kita bertemu lagi di Yogyakarta. Dan di sanalah, saya pertama ketemu dengan Mbak Idha dan Kak Indra. 

Saat itu, Kak Danto mengabarkan melalui pesan singkat tentang konser piano di Froghouse. Bersama sahabat-sahabat saya, sayapun hadir ke konser itu. Di sana, Mbak Idha lah yang menerima dan menemani kami. Karena, hampir tak ada orang yang kami kenal, selain Kak Danto. Seusai acara, Kak Danto mengenalkan kami pada Kak Indra, personel duo-Sisir Tanah lainnya. Sebelum berpisah, kamipun berjanji untuk saling memberi kabar jika ada pentas Sisir Tanah lainnya. 

Dan Juni ini, Kak Danto dan Mbak Idha akhirnya menikah. Meskipun tidak bisa hadir, doa-doa kebaikan saya kirimkan pada mereka: kakak-kakak yang menjadi keluarga saya. Selamat menikah Kak Danto dan Mbak Idha, senantiasa berbahagia, senantiasa menjadi manusia yang lebih baik lagi :)

Yogyakarta, 2 Juli 2014

No comments:

Post a Comment