Follow Us @soratemplates

Friday, July 12, 2019

Bebek Sinjay Sambal Pencit Yang Legendaris

July 12, 2019 0 Comments


Selepas menemani suami mengikuti Rakornas Lesbumi NU awal Juli ini, saya dan Elnaz menyempatkan jalan-jalan juga kulineran sepanjang perjalanan pulang dari Pasuruan - Sumenep. Salah satunya adalah Bebek Sinjay yang terkenal itu. Sebenarnya, Bebek Sinjay ini banyak cabangnya, cuma kemarin kami pengen merasakan Bebek Sinjay dari jantungnya langsung, di kota Bangkalan. Sekitar jam 1 siang, kami bertolak dari Surabaya menyeberangi jembatan Suramadu, lalu bablas ke Burneh. Sepanjang perjalanan dari Suramadu itu banyak banget sih restoran bebek di kanan-kiri jalan, tapi kami sudah bertekad melaparkan perut demi Bebek Sinjay. 

Sesampainya kami di restoran Bebek Sinjay, kami kaget bukan kepalang karena parkirannya penuh banget! Bahkan sampai di bahu-bahu jalan itu berderet mobil-mobil (yang kalau kami perhatikan, kebanyakan plat luar kota semua sih). Kejutan kedua, begitu masuk ke restoran, antrinya sudah panjang bukan kepalang. Restorannya ini, jujur saja luas banget. Tapi, semua kursinya nyaris penuh terisi. Sementara antrian di kasir juga mengular panjang. Jadi, di Bebek Sinjay ini, kita memesan menunya langsung di kasir sekaligus bayar. Setelah itu, kita antri mengambil minuman di sebelah kasir dan antri mengambil pesanan di sebelahnya lagi (agak turun sedikit). Pokoknya di sini semua itu self-service sih. Di restoran ini, menunya cuma ada dua macam sih, yaitu nasi ayam dan nasi bebek. Sementara untuk minumannya, ada es teh, es jeruk, es degan, dan air mineral. Saya sendiri pesan dua porsi nasi bebek, satu es degan, dan satu es jeruk. Dan semua itu menghabiskan uang sekitar 54k saja. Murah sekali bukan?

Setelah antri cukup lama, baik di kasir maupun di antrian pengambilan makanan yang nyaris memakan waktu sejam kurang lebih (padahal jam makan siang sudah lewat), akhirnya kami menikmati seporsi nasi bebek dengan sambel pencit yang legendaris itu. Dan ya ampun, rasanya emang enak banget. Bebeknya lembut, rempahnya meresap sampai ke dalam, gurih! Sambalnya, sambal pencit, yaitu sambal mangga muda juga enak dan seger banget. Pokoknya ngantri lamanya terbayar lunas deh. Cuma ya nggak tau bakal balik lagi ke sini atau nggak, karena kayaknya nggak tahan sama antriannya yang lama. Jadi, kalau suatu saat pengen Bebek Sinjay lagi, lebih milih buat pesan online deh via go-food atau grab-food. 

Untuk restorannya sendiri, disediakan tempat cuci tangan yang luas, ada mushola, dan toiletnya juga. Tapi mungkin karena sangat ramai pengunjung, di dekat tempat cuci tangan jadi becek sekali. Trus juga banyak sampah dimana-mana. Ya mungkin karena itu tadi, banyak pengunjung dan semuanya self-service, sementara beberapa orang juga kurang bisa menjaga kebersihan sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya.

Tapi, serius, once in a life time, harus banget nyobain Bebek Sinjay Sambal Pencit ini. Enak banget! Buat yang mau berkunjung ke restoran Bebek Sinjay, bisa langsung cek di google maps: Bebek Sinjay Madura. Atau masukkan alamat berikut: Bebek Sinjay, Jalan Raya Ketengan, Burneh, Bangkalan. 

Sumenep, 10 Juli 2019

Saturday, April 13, 2019

The Paris Vendetta: Manipulasi Ekonomi Global

April 13, 2019 0 Comments

Judul : The Paris Vendetta
Penulis : Steve Berry
Tahun/ Penerbit : 2010/ Ballantine Books New York
Genre/ Tebal : Fiksi, Thriller Sejarah/ 483 Hal.

"...but economics can be a powerful weapon. It could be argued that it is the ultimate weapon of mass destruction." (The Paris Vendetta, p. 78)

Terorisme baru muncul dengan wajah yang sama sekali baru dan dengan senjata yang tidak terbayangkan sebelumnya: manipulasi ekonomi global. Dalam The Paris Vendetta ini, dikisahkan sekelompok orang yang dikenal dengan nama The Paris Club, yang ingin 'memporak-porandakan' dunia dan menciptakan perang dengan menggunakan ekonomi sebagai senjatanya. Ketika negara-negara telah saling berperang, merekalah yang menikmati keuntungan-keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari perang tersebut. Mereka mengatur perang tersebut, menyuplai kebutuhan-kebutuhannya, dan sendirian, mereka mengambil banyak keuntungan dari kekacauan yang mereka ciptakan.

Tuesday, April 9, 2019

Pengalaman Mengikuti SIMAK UI 2019

April 09, 2019 16 Comments

Setelah mengikuti PK (Persiapan Keberangkatan) LPDP, semua awardee wajib memperoleh LOA selambat-lambatnya setahun sejak diterima beasiswa. Karena sejak pendaftaran beasiswa LPDP, kampus tujuan saya adalah UI, maka begitu selesai PK saya langsung mencari info perihal pembukaan pendaftaraan pasca-sarjana di UI. Sebulan setelah PK, sekitar bulan November 2018, SIMAK Genap dibuka, sayangnya jurusan yang saya tuju tidak buka saat itu, akhirnya saya pun daftar SIMAK Gasal Gelombang 1 yang dibuka 4 Februari - 15 Maret 2019.

Jadi, untuk program S2, SIMAK buka sebanyak 3 gelombang: SIMAK Gasal Gelombang 1 (4 Februari - 15 Maret 2019), SIMAK Gasal Gelombang 2 (10 Juni - 10 Juli 2019), dan SIMAK Genap (1 Oktober - 1 November 2019).

Untuk pendaftaran SIMAK sendiri sangat mudah. Jadi, kita tinggal masuk ke web penerimaan.ui.ac.id lalu membuat akun, upload foto, isi identitas diri, dan jurusan yang dituju. Saya kemarin memilih jurusan Ilmu Susastra dengan peminatan Studi Kultural dan tahu nggak sih, kuota jurusan tujuan saya untuk SIMAK Gasal Gel I hanya 5 orang saja 😟. Baru ngisi form pendaftaran aja udah deg-degan yekan? Nah setelah pengisian identitas, lanjut dengan upload dokumen seperti ijazah, transkrip nilai, dan sertifikat TOEFL. Kemudian lanjut dengan pembayaran biaya pendaftaran sebesar 1 juta rupiah di bank yang sudah ditentukan (saya kemarin melakukan pembayaran di teller BNI).


Setelah semua proses administrasi selesai, tinggal tunggu tes SIMAK aja. Kebetulan jadwal tes saya 24 Maret 2019 di Fak Teknik UI Depok dari pukul 07.00 sampai 12.00. Semua peserta tes harus sudah berada di lokasi minimal 30 menit dari jadwal. Jadi kebayang kan gimana riwehnya pagi-pagi buta udah harus siap-siap berangkat ke lokasi. Saran saya, kalau yang tempat asalnya jauh, sebaiknya nyari penginapan dekat-dekat lokasi tes. 

Nah untuk tesnya sendiri terdiri dari dua sesi: 
  1. Tes Potensi Akademik (TPA) selama 120 menit yang terdiri dari kemampuan verbal (analogi, pemahaman teks) 40 soal dalam waktu 40 menit, kemampuan numerik (aljabar, soal jual beli, deret bilangan, bilangan berpola dll) 35 soal dalam waktu 50 menit, dan penalaran (silogisme, penalaran analitis) 25 soal dalam waktu 30 menit. Oh iya untuk soal TPA ini menggunakan sistem benar 4 dan salah -1. Jadi sebaiknya kerjakan soal yang betul-betul yakin dulu ya dan dimulai dari mengerjakan soal-soal yang mudah. Harus diingat juga, kalau di tes TPA ini setiap bagian soal punya durasi waktu sendiri dan kalau durasi tersebut habis, harus segera melanjutkan ke bagian selanjutnya meskipun bagian sebelumnya belum selesai. Dan ketika soal bagian selanjutnya sudah selesai tetap tidak boleh kembali ke bagian sebelumnya yang belum selesai. Misalnya waktu mengerjakan soal kemampuan verbal sudah selesai dan masih ada 10 soal yang belum kita jawab, tetapi waktu sudah mulai memasuki pengerjaan soal kemampuan numerik, maka kita tetap tidak boleh membuka kembali soal kemampuan verbal yang belum selesai meskipun jika soal kemampuan numerik kita selesai lebih dulu, 
  2. Tes Bahasa Inggris selama 90 menit yang terdiri dari 40 soal structure dan 50 soal reading. Berbeda dengan tes TPA, di bagian ini, kita diperbolehkan untuk kembali lagi ke soal structure misalnya ketika sudah mengerjakan soal reading dan ada soal structure yang terlewat.
Khusus untuk jurusan saya, harus mengirimkan karya tulis sepanjang 3000-5000 kata yang berkaitan dengan topik kajian yang kita minati dan dikirimkan paling lambat dua hari sebelum tes SIMAK ke email Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Susastra. Untuk contoh tulisan yang saya sertakan sebagai persyaratan ini bisa dilihat di sini ya.

Jujur saja, soal-soal ujian SIMAK ini susah-susah sekali. Sekitar sebulan sebelum tes, saya sempat belajar TPA dari 3 buku berbeda dan menurut saya, semua soal di buku-buku yang saya pelajari tidak ada yang sesusah soal SIMAK. Bahkan soal Bahasa Inggris-nya pun menurut saya lebih susah dari soal-soal TOEFL ITP. Tetapi, belajar dari buku-buku TPA yang tersedia di pasaran lumayan membantu kita supaya familiar dengan model-model soalnya sih. Jadi tetap saja, persiapan dengan mengerjakan soal-soal TPA akan sangat membantu kita di hari ujian sih, terutama sekali untuk soal kemampuan verbal supaya kita familiar dengan kosa kata yang jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan juga soal kemampuan numerik yang biasanya dalam buku-buku latihan TPA disertakan cara singkat penyelesaiannya.

Berhubung saya merasa soal-soal SIMAK susahnya minta ampun dan kenyataan bahwa kuota jurusan saya yang diterima di SIMAK Gel 1 ini cuma 5 orang, saya agak pesimis apakah lolos atau nggak. Jadi ketika pengumuman tanggal 8 April 2019 kemarin saya dinyatakan keterima, senengnya luar biasa sih. Oh iya jangan lupa, kartu ujian yang sudah ditandatangi harap disimpan ya. Soalnya kartu tersebut jadi salah satu syarat dalam dokumen daftar ulang loh.

Setelah ini, tinggal proses daftar ulang kemudian lanjut perkuliahan yang akan dimulai awal September 2019 nanti. Doakan ya, semoga semua lancar!

Purwokerto, 9 April 2019


Saturday, April 6, 2019

Gokana Rita Mall Purwokerto

April 06, 2019 0 Comments



Saya baru tahu kalau ternyata Gokana ada di Rita Mall Purwokerto sekitar semingguan ini. Itupun tahunya nggak sengaja. Setiap ke Rita Mall, saya jarang kulineran sih. Biasanya cuma belanja keperluan bulanan aja dan semenjak Elnaz lulus toilet training dua bulan lalu yang artinya kebutuhan akan pospak sudah tak ada lagi, saya malah makin jarang belanja ke Rita Mall. Selain itu, kadang keperluan ke Rita Mall juga paling nyari buku di Gramedia yang mana sejak ada toko buku online berjamur, jadi jarang juga belanja buku ke Gramedia.

Thursday, April 4, 2019

Salad Buah Super Enak di Purwokerto

April 04, 2019 0 Comments


Salad buah yang umumnya berisi beragam buah potong seperti melon, pir, apel, kelengkeng, stroberi, anggur, dan kiwi dengan saos mayonaise-yoghurt bertabur topping segala rupa (kebanyakan topping keju sih) sedang menjadi jajanan yang lumayan nge-hits di daerah Purwokerto. Ada beberapa outlet yang menyediakan salad buah seperti Cherry dan ada banyak juga yang menawarkan sistem delivery order. Yang terakhir ini kayaknya lebih disukai sih karena kita tinggal tunggu di rumah dan terima saladnya sambil duduk manis.

Saya sendiri sudah mencoba beberapa macam salad buah dari beberapa penyedia layanan delivery order di Purwokerto dan sejauh ini, salad buah paling enak yang pernah saya coba adalah dari Leimom’s Fruit Salad. Tentu saja ini penilaian yang sangat subyektif ya, mengingat lidah orang kan beda-beda. Tapi, beberapa orang yang saya kasih rekomendasi untuk memesan salad buah ini mengamini hal yang sama sih. Keluarga saya, dari mulai ibu, bapak, adik, bahkan sampai anak saya yang umur 2 tahun aja paling demen sama salad ini. Dokter gigi saya pun. Awalnya dia langganan salad buah di salah satu outlet tertentu, nah saat saya datang ke klinik untuk scalling gigi kebetulan saya bawa salad buah dari Leimom’s Fruit Salad itu, dan dokter gigi saya nanya beli dimana. Langsung deh saya kasih kontaknya Leimom’s Fruit Salad.