Follow Us @soratemplates

Thursday, December 12, 2019

Common Sense

Gambar dari WHISC

Beberapa hari yang lalu, seorang kawan menangis padaku karena kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Kami berpelukan lama sambil mendengarkan ceritanya. Apa lagi yang bisa kulakukan selain memeluknya dan berharap ia kuat? Aku tahu, hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang remeh temeh bisa berarti hidup dan mati bagi sebagian yang lain.

Hanya berjarak sekian hari kemudian, seorang kawan yang lain datang padaku dengan kisah yang sama. Dan lagi-lagi, aku hanya bisa memeluknya sambil mendengarkan segala yang ingin ia tumpahkan. Aku berusaha menghiburnya dengan bercerita hal-hal lucu yang sebenarnya tidak lucu hanya untuk membuat hatiku sedikit lebih baik, karena tak mampu berbuat apapun untuk meringankan bebannya.

Meskipun aku tahu, nasihatku tidak berguna karena kurasa kawan-kawan yang datang padaku lebih butuh didengarkan timbang diberi nasihat, mulutku tetap tak mampu menahan sederet umpatan pada pria-pria yang berselingkuh itu dan meminta kawanku untuk tegas meninggalkan mereka karena apa sih yang bisa diharapkan dari pria tak setia dan mengkhianati komitmen begitu?

Dan seharusnya, apapun keputusan yang diambil kawan-kawanku, harus kuhormati bukan?

Seringkali, aku merasa kesensitifitasanku terhadap sesuatu menjadi sebuah kutukan. Melihat raut muram seorang kawan, atau mendengar helaan nafasnya yang berat, atau memandang tatapan kosongnya membuatku merasa harus berbuat sesuatu untuk berbagi beban berat apapun itu. Tentu aku tidak menyesalinya, hanya saja kadang aku menjadi berpikir apakah yang kulakukan tepat, apakah aku berhak untuk menjadi orang yang mendengarkan rahasia-rahasianya. Aku juga sering bertanya apakah niatku murni tulus ingin membuat perasaannya menjadi lebih baik atau jangan-jangan aku hanya kepo dan ingin terlihat baik?

Tetapi, aku berharap bahwa common sense yang kulakukan ini tidak dibajak setan, tidak dibajak rasa-rasa palsu tanpa ketulusan. Semoga. Dan siapapun yang pernah berkisah tentang hidupnya padaku, kuharap mereka menemukan ketulusanku yang membuatnya menjadi lebih kuat. Ya, hidup ini berat, tetapi semoga kita kuat bukan?


Depok, 12 Desember 2019


No comments:

Post a Comment